Selasa, 06 Maret 2012

Wadah Budidaya Jamur Tiram


PROSPEK DAN MANFAAT JAMUR TIRAM

Jamur Tiram putih (Pleuratus florida) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi. Disamping rasanya yang lezat, bahkan mirip dengan daging ayam. Juga memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat, sehingga saat ini sudah menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai makan yang layak dikonsumsi, hal tersebut tentunya menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram semakin meningkat, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga permintaan dari luar negeri yang masih sangat besar peluangnya. Saat ini para petani yang membudidayakan jamur tiram di wilayah Jakarta dan sekitarnya masih terpusat di wilayah wilayah tertentu dan sangat terbatas, sehingga pasar pasar harus mendatangkan jamur tiram dari luar kota untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga saat ini usaha budidaya jamur tersebut sudah mulai dikembangkan di desa Klepu, Kecamatan Pringapus Kab Semarang, mengingat pembudidayaan jamur ini memerlukan lingkungan yang lembab, tetapi sebenarnya hal tersebut sangat mungkin untuk dikondisikan, seperti misalnya dengan cara penyemprotan di tempat pembudidayaan secara teratur.
Keunggulan dari usaha jamur tiram adalah sebagai berikut:
- Rasa jamur yang enak dan bergizi, sehingga permintaan pasar akan terus berkembang dan peluang usaha yang menjanjikan.
- Bahan baku limbah gergaji kayu dan bekatul yang murah dan melimpah di Sragen . Hal ini yang menjadikan kami dapat menjual bibit yang relatif lebih murah dengan kualitas yang tetap bersaing.
- Sifat adaptasi yang baik dengan lingkungan, sehingga dapat dibudidayakan di dataran tinggi maupun rendah.
- Ramah lingkungan. berbeda dengan jenis jamur jenis lain yang proses budidayanya menimbulkan bau tidak sedap, jamur tiram tidak menghasilkan bau sehingga bisa dibudidayakan di sekitar pemukiman.
- Modal relatif kecil dan penggunaan lahan yang hemat (72 m2 untuk 10.000 media)
- Proses budidaya yang mudah dengan bibit berupa media baglog siap tumbuh petani praktis hanya menjaga suhu, kelembaban dan kebersihan kumbung serta memanennya.
- Pola panen yang terus menerus dan bergantian, sehingga proses pemanenan dilakukan setiap hari, hal ini dapat memudahkan pemasaran dan kontinuitas supply.
Dengan demikian usaha ini merupakan peluang yang sangat prospektif untuk dikembangkan.

Kandungan Zat Gizi(dalam 100 gr jamur tiram basah):
Energi : 45.65 Kkal
Protein : 5.94 gr
Lemak : 0.17 gr
Karbohidrat: 50.59 gr
Serat : 1.56 gr
Kalsium : 8.9 mg
Fosfor : 17.0 mg
Besi (Fe) : 1.9 mg
Vitamin B2 : 0.75 mg
Vitamin C : 12.4 mg

Manfaat Jamur Tiram :
1. Mengandung 9 asam amino esensial yang tidak bisa disintesis dalam tubuh (lisin, metionin, triptophan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenilalanin) Baik untuk mencegah penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, dll.
2. Dengan Mengkonsumsi 10 gr jamur tiram secara teratur dalam 1 bulan dapat menurunkan kolesterol sebesar 12,6%.
3. Sebagai anti tumor dan perangkat immunostimulating (kekebalan).

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

I. PENDAHULUAN
Jamur merupakan tanaman yang berinti, berspora, tidak berklorofil berupa sel atau benang-benang bercabang. Karena tidak berklorofil, kehidupan jamur mengambil makanan yang sudah dibuat oleh organisme lain yang telah mati
Jamur tiram bila kita budidayakan akan mendapat manfaat berganda. Selain rasanya lezat mengandung gizi yang cukup besar manfaatnya bagi kesehatan manusia sehingga jamur tiram dapat dianjurkan sebagai bahan makanan bergizi tinggi dalam menu sehari- hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains Kementrian Industri Thailand bebarapa zat yang terkandung dalam jamur tiram atau Oyster mushroom adalah protein 5,94 %; karbohidrat 50,59 %; serat 1,56 %; lemak 0,17 % dan abu 1,14 %. Selain kandungan ini, Setiap 100 gr jamur tiram segar ternyata juga mengandung 45,65 kalori; 8,9 mg kalsium: 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor. 0,15 mg Vitamin B1; 0,75 mg vitamin B2 dan 12,40 ing vitamin C. Dari hasil penelitian kedokteran secara klinis, para ilmuwan mengemukakan bahwa kandungan senyawa kimia khas jamur tiram berkhasiat mengobati berbagai penyakit manusia seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi.
Staf Balai Tekmk>gi Pertanion, J1. dr Opto 17 tilp (0341) 426865 Lowa%-Malang
Materi disampaikan pada Dikiat Purm Tugcs karyawan PT Petrokimia Gresik di Balai
Teknologi Pertafflan Bedoli-Uwang, ta~l 23 Jub 2003
Secara social budaya, jamur tiram, merupakan bahan pangan bergizi, berkhasiat obat yang lebih murah dibandingkon obat modern. Secare ekonomis merupakan komoditas yang tinggi harganya dan dapat meningkatkan pendapatan petani serta dapat dijadikan makanan olahan untuk konsumsi dalam upaya peningkatan gizi masyarakat
II. SYARAT TUMBUH
Tempat tumbuh Jamur tiram termasuk dalam jenis jamur kayu yang dapat tumbuh baik pada kayu lapuk dan mengambil bahan organic yang ada didalamnya. Untuk membudidayakan jamur jenis ini dapat menggunakan kayu atau serbuk gergaji sebagai media tanamnya. Serbuk kayu yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis kayu yang keras sebab kayu yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu kayu yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Kayu atau serbuk kayu yang berasal dari kayu berdaun lebar komposisi bahan kimianya lebih baik dibandingkan dengan kayu berdaun sempit atau berdaun jarum dan yang tidak mengandung getah, sebab getah pada tanaman dapat menjadi zat ekstraktif yang menghambat pertumbuhan misellium. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan serbuk kayu sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu serbuk kayu yang digunakan ticlak busuk dan tidak ditumbuhi jornur jenis lain.

Untuk meningkatkan produksi jamur tiram, maka dalam campuran bahan media tumbuh selain serbuk gergaji sebagai bahan utama, perlu bahan tambahan berupa bekatul dan tepung jagung. Dalam hal ini harus dipilih bekatul dan tepung jagung yang mutunya baik, masih baru sebab jika sudah lama disimpan kemungkinan telah menggumpal atau telah mengalami fermentasi serta tidak tercampur dengan bahan-bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur. Kegunaan penambahan bekatul dan tepung jagung merupakan sumber karbohidrat, lemak dan protein. Disamping itu perlu ditambahkan bahan-bahan lain seperti kapur ( Calsium carbonat ) sebagai sumber mineral dan pengatur pH meter

Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik Penambahan air yang tidak bersih dapat menyebabkan media terkontaminasi dengan mikroorganisme

Tingkat keasamon ( pH)
Tingkat keasaman media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat. bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur ( Calsium carbonat )

Suhu udara
Pada budidaya jamur tiran suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembabon 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.
Cahaya
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam, keadaan gelap/tanpa sinar, Sebaiknya selama masa pertumbuhan misellium ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buch tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran ? 60 - 70 %
III. TAHAPAN DALAM KEGIATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
1. Persiapan Media TanamSebelum dilakukan penanaman ( inokulasi ) bibit kedalam media tanam, perlu dilakukan persiapan-persiapan antara lain:
Menyiapkan bahan dan alat yang digunakan.
Mencampur serbuk kayu dengan bahan-bahan lain seperti bekatul, tepung jagung dan kapur sampai merata ( homogen ) kemudian diayak.
Menambah air hingga kandungan air dalam media menjadi 60?-65 % lalu tentukan pH-nya dengan kertas lakmus.

Memasukkan media tanam kedalam kantung plastik polypropilene dan memadatkannya lalu bagian atas kantung plastik diberi cincin paralon kemudian dilubangi 1/3 bagian dengan kayu dan ditutup dengan kertas lilin serta diikat dengan karet pentil.
Melakukan sterilisasi pada suhu 95 OC selama 7 - 8 jam
Mendinginkan media tanam selama 8 - 12 jam dalam ruangan inokulasi
2. Penanaman ( Inokulasi
Inokulasi dilakukan setelah media tanam dingin dengan suhu antara 22 - 28 OC.
Menyiapkon alat dan bahan yang diperlukan dalam proses penanaman ( inokulasi ).
Sterilisasi semua alat dan bahan yang akan digunakan
Membuka penutup/ kertas lilin dan memasukkan bibit dari dalam botol kedalam media tanam dengan menggunakan stik inokulasi.

Menutup kembali penutup/kertas lilin dan mengikat dengan karet pentil.
Memindahkan media tanam yang telah ditanami bibit tersebut kedalam ruangan inkubasi sampai tumbuh misellium jamur, Lamanya penumbuhan misellium jamur antara 45 - 60 hari.
Setelah misellium memenuhi kantong plastik dipindahkan ke ruang produksi dengan membuka tutup kontong plastik dan menyemprot air secara teratur
3. Panen
Setelah 10 - 15 hari kemudian dapat dipanen untuk pertama kali, panen berikutnya setiap dua hari sekali secara teratur selama 6 bulan.
Analisa Usaha Tani Jamur Tiram ( 5.000 Polybag )
I. Biaya operasional
a. Biaya langsung
* 5.000 polybeg @ RP. 2.000,- = Rp. 10.000.000,-
* Tenaga kerja ( perawatan ,panen) = Rp.3.000.000,-
b. Biaya tak langsung
Kumbung ( Rumah jamur ) = Rp. 6.000.000,-
Ukuran 7 x 20 m
Tak terduga = Rp. 500.000,-
TOTAL = Rp. 19.500.000,-
II. Penerimaan Rp. 18.000.000,- (tiap periode)
Periode I
Tiap polybog panen 4509r
Harga RP. 8000/ kg
Periode I : 2.250Kg X Rp. 8.000 = Rp. 18.000.000 - Rp. 19.500.000 = (Rp. 1.500.000)
Periode II : 2.250Kg X Rp. 8.000 = Rp. 18.000.000 - Rp. 13.500.000 = Rp. 4.500.000
Periode III : 2.250Kg X Rp. 8.000 = Rp. 18.000.000 - Rp. 13.500.000 = Rp. 4.500.000
Periode IV : 2.250Kg X Rp. 8.000 = Rp. 18.000.000 - Rp. 13.500.000 = Rp. 4.500.000

(Hitungan ini adalah berdasarkan biaya maksimal dan pendapatan minimal)

SEMOGA BERMANFAAT.

PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN


Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer,bersimbiosis dengan tanaman tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara. Jamur juga sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan.

1. Jamur Menguntungkan

Jamur menguntungkan meliputi berbagai jenis adalah sebagai berikut.

Bidang pangan :



a. a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.




produk makanan jamur merang


b.Rhizopus oryzae, R. Olygosporus, dan R. Stolonifer, berguna dalam pembuatan tempe






Tempe



c. Neurospora sitophila dan N. intermedia berpern dalam pembuatan oncom merah


Oncom



d.Pleurotus sp. (jamur tiram) sebagai bahan pangan




budidaya jamur tiram



e. Saccharomyces cerevisiae, berguna dalam pembuatan tape, alkhohol dan

f. Saccharomyces ovale berguna dalam pembuatan tape, alkohol dan roti.

g. Aspergillus oryzae berguna dalam pembuatan tape


Tapai singkong


h. Saccharomyces sake berguna dalam pembuatan sake


Sake jepang


i. Aspergillus wentii berguna dalam pembuatan kecap




Kecap

j. Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat




Aspergillus niger

k. Penicellium camemberti untuk pembuatan keju

l. Penicellium roqueforti untuk pembuatan keju




Keju

m. Jamur Kuping Hitam kering /Auricularia polytricha. jamur kuping berkhasiat membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Mengurangi penyumbatan pada pembuluh darah , dan bagus sebagai anti oksidant penangkal Radikal bebas , pencegah timbulnya kanker

jamur kuping hitam


Bidang kedokteran
a. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik
b. Penicillium chrysogenum berguna sebagai penghasil antibiotik

Bidang lingkungan

a. Jamur dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah, sebagai organisme pengurai.


  • Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

  • Jamur yang mampu merombak polimer plastiknya yaitu jamur Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan jamur yang mampu merombak dan menggunakan sumber C dari plasticizers (senyawa lain penyusun plastik) yaitu jamur Aspergillus niger, A. Versicolor, Cladosporium sp.,Fusarium sp., Penicillium sp.,Trichoderma sp., Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces drosophilae, serta Saccharomyces cerevisiae. Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang meningkat dan daya ulur berkurang

b. Jamur yang termasuk entomophagus dapat digunakan untuk mengendalikan hama, contoh


  • Metarhizium anisopliae dapat digunakan untuk mengendalikan kumbang Rhinoceros dan belalang cokelat.


  • Beauveria bassiana untuk mengendalikan kumbang kentang



  • Nomurea rilevi untuk mengendalikan lepidoptera.


  • Paecylomyces lilacinus dan Gliocladium roseum dapat digunakan untuk mengendalikan nematoda.

a. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian

b. Phytophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.

c. Phytophthora nicotianae penyakit pada tembakau.


d. Phytophthora faberi penyakit pada karet.



e. Phytium sp. sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
f. Plasmopora viticola penyebab penyakit embun tepung pada tanaman

g. Jamur Cercospora nicotinae menginfeksi tanaman melalui mulut daun tembakau (stomata). Untuk dapat berkecambah konidia membutuhkan air. Konidia dapat disebarkan melalui angin ataupun percikan air. Sporulasi jamur pada permukaan daun terjadi pada suhu 18 – 27oC.
Cercospora nicotinae menginfeksi tanaman melalui mulut daun tembakau (stomata)

Pada Hewan

a. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.

b. Aspergillus fumigatus menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).
Pada Manusia
a. Aspergillus nidulans, Aspergillus niger, menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis).
b. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
c. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).
d. Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin, Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.

Bibit Jamur Merang Lumajang

About Volvariella (Tentang Jamur Merang)

Picture
    Volvariella volvacea, commonly known as straw mushrom, is one of the Basidiomycetes under the Family Amanitaceae. It is an obligative saprophytic fungus, humicolous or humus-inhabiting, growing on decaying plants and taking up necessary nutrition from them. It grows at lower light intensities, so it is a sciophyte . An environment of higher relative humidity (above 80% and temperature (above 30° C) is favourable for the growth of this fungus . The straw mushrooms have long been cultivated on rice straw as a highly prized edible fungus by Chinese and by other people in South East Asia countries such as Malaysia, Indonesia, Thailand, Burma and the Philippines, not only on the basis of their flavor, but also because of definite food values which they possess. Although straw mushrooms contain less protein than meat and fish, they compare favourably with most fresh vegetables in protein content and are good sources of vitamins and minerals . The data (unpublished) resulting from a study of the nutrient content of the straw mushroom show that the straw mushroom even surpasses the white mushroom (Agaricus bisporus) in nutritional value. In the western countries, as far as we know, the straw mushroom is little cultivated. Literature on Volvariella volvacea is scare.
    The straw mushroom has not been very much studied by modern authors as was noted by Singer (1961, p 120) : "The develop mental, cytological, and physiological characteristics of the padi straw mushroom are little known, nothing has been published on the genetics of this fungus, or on the phylogeny of the cultivated races" .
Cultivation Technology of Paddy Straw Mushroom (Volvariella volvacea)
    Cultivated in most of the states, where agroclimatic conditions suit and agrowaste is available in plenty.
LIFE CYCLE AND GENETICS OF BREEDING SYSTEM
    In contrast to green plants, most mushroom species are haploid, and diploid phase is normally transient and restricted to the basidium. Paddy straw mushroom has distinction from other mushrooms. Being homothallic species, the individual uninucleate haploid self fertile spores germinate to produce mycelia and completes the life cycle without the need of a mating type factor. Clamp connections are entirely absent in Volvariella spp. In V. volvacea, the hyphal cells are multinucleate, clamp connections are absent and basidiospore receives only one nucleus each following meiosis. Wide variation exists in growth rate and other characteristics of single spore mycelia. It is still difficult to call this mushroom as primary homothallic as the research carried out by different workers have given different explanations behind existence of self fertility among majority of the basidiospores and non-existence in minority of the basidiospores.


Picture

Compost Media (Media Pengomposan)

    In Indonesia, some waste substances can be used as growing media for Volvariella Volvacea i.e Paddy straw waste, cotton waste, sagoo waste (ampas aren), sugar leafe and bagasse, sugar waste, corn waste, Oil Palm waste, water hyacinth and many more substances.
Each substance has different characteristic than others in order to be used as compost media for growing paddy straw mushrooms, composition for compost  and the length of composting periode may vary. Some trial and error would be need to get wich composition of substance and nutrition can produce good production in harvest time.